Pilar Penyangga

 Ada rasa sesak dan sesal menyatu menjadi satu. Ada kerinduan yang begitu dalam hadir dalam diriku, Aku baru ingat kami di pisahkan dengan jarak begitu jauh. Menyesal karena tak bisa berbakti dan memberi banyak hal indah, Menyesal karena aku pergi  terlalu jauh dan tak sering datang mengunjungi, atau sekedar menanyakan kabar.

Selama aku pergi, ada banyak hal yang ingin keceritakan. Aku menampung semua cerita itu dalam tabungan yang bernama "kisah", aku harap dapat memecahkannya bersama beliau. Tapi harap hanya sekedar harap. Nyatanya, tabungan itu aku buang jauh jauh, tak ada yang tahu isinya, tak akan ada yang pernah tahu. Tabungan itu ikut pergi, bersama dengan kepergiannya. 

Ia pergi, tepat lima menit setelah aku pulang. Ia pergi selamanya dengan senyum paling indah yang aku pernah lihat. "Ia menunggu mu" semua orang berkata demikian, ya aku tahu, beliau benar benar menunggu ku pulang. Aku mengucapkan assalamualaikum serta waalaikumsalam bersamaan. Aku tak tahu bahwa hari itu terakhir kali aku melihat senyum nya.

Pilar penyangga ku hilang semua, bagaikan rumah, aku sudah tak mampu berdiri dengan kokoh lagi. Sejak hari itu, hari hari yang aku lewati semakin berat dan semakin susah. Aku berusaha menjadi kuat tapi tidak tahu untuk siapa. Aku tahu, tak seharusnya aku berlarut larut dalam kesedihan yang begitu lama, aku juga paham bahwa hidup ku masih panjang dan aku harus melanjutkanya. Tapi tahukah kamu, bahwa rasa kehilangan itu sangat menyakitkan?

Setahun semenjak kepergiannya, aku makin tak paham dengan ramai nya dunia ini. Aku tak paham kenapa aku harus tetap berada di sini. Setiap hari muncul pertanyaan, kenapa aku harus bangun dan melihat matahari pagi lagi? Aku kira aku kuat, nyatanya aku hanya pura pura kuat. 

------------------------

Hit me up : 

instagram : https://www.instagram.com/akmalziadati/?hl=id  (akmalziadati)

email : perahumanis@gmail.com

See you di postingan selanjutnya, jangan lupa tinggalin jejak dengan comment sebanyak banyaknya, Akmal perahumanis.

Komentar

Postingan Populer