Update My Life
Wah
lama sekali, berapa tahun ya kita tidak bersua seperti ini? 2 tahun? Lebih kali
ya. Eh iya sebelum itu hai!! Aku perahumanis, kalo kalian baru gabung selamat
datang welcome to the club. Senang rasanya kembali menulis lagi, kembali berjumpa
dengan kalian. Terimakasih telah meng-klik link untuk tulisan ini. Well ya, Apa
yang terjadi padaku 2 tahun kebelakang? Aku tulis disini ya.. semoga kalian
suka. Selamat membaca❤
SIBUK
APA SEKARANG?
Aku
lagi kuliah, alhamdulillah. Aku masih diberi kesempatan untuk menuntut ilmu lagi.
Aku kuliah di salah satu kampus swasta bergengsi di surabaya. Prodi atau jurusan yang Aku ambil yaitu S1 Ilmu Kesehatan
Masyarakat. Kalo kalian yang baca temen ku satu kampus pasti tahu ya kan siapa
aku. Haha. Pembaca lama mungkin akan bingung kenapa aku memilih jurusan ini. Sebenarnya
tidak ada alasan yang signifikan untuk menjelaskan secara detail kenapa aku
memilih jurusan ini. Yang pasti banyak faktor pendukung lainnya.
Kesibukanku
rata rata, kuliah - rapat - ngaji (karena aku masih mondok) - nongkrong begitu
aja setiap minggu. Gak ada yang berubah, atau kalo aku lagi senggang aku sampetin
ke perpus untuk baca buku dan rapeat materi yang di beri dosen. Aku masih
dibilang Maba kok. Masih semangat banget untuk ke kampus tiap hari. Masih seneng senangnya lah.
Tapi
euforia perkampusan tidak sesuai dengan apa yang aku bayangkan. Awal aku kuliah
bener bener takut untuk melangkah, karena sebelum aku kuliah selama 3 bulan aku
tidak keluar rumah sama sekali dan itu mengakibatkan aku unsociety ( kurang
pergaulan). Aku takut untuk bertemu orang baru, aku takut karena tidak bisa menghadapinya.
1 minggu
pertama masa perkuliahan, Aku disibukkan
dengan masa PKKMB atau ospek. Banyak hal yang harus ku urus dan persiapkan. Aku yang notabenenya anak
manja dan anak yang serba ada jadi bingung dan pusing ketika menyiapkan
perlengkapan PKKMB ku. Aku hidup merantau dari rumah. Otomatis aku juga jauh
dari ayah dan mama, itu membuatku semakin tidak yakin untuk melangkah. Tapi
sisi lain dari diriku berkata "mau sampai kapan kamu di bantu dengan kegelapan dalam diri kamu? Mau sampai
kapan kamu terpuruk dan tidak bisa bangkit dari masa lalu? Dan mau sampai kapan
kamu menuruti ketakutan mu itu?"
Mulai
dari situ, aku bener bener berusaha sendiri untuk berani melangkah. Meyakinkan
diri sendiri bahwa semua akan baik baik saja. Mudah? Tidak, tentu saja. Butuh
proses memang, tapi aku mencoba menikmati proses itu. Aku buat seakan akan hidupku
berjalan seperti air yang mengalir. Aku sadar, aku terlalu mengkhawatirkan banyak
hal hingga aku lupa bahwa aku juga butuh bahagia.
Akhirnya
aku berhasil melewati banyak proses. Mulai dari ospek univ, ospek fakultas, ospek
prodi dan rangkaian ospek prodi. Gak nyangka aja. Aku yang dulu masih takut untuk
melangkah, sekarang berani mengambil resiko. Aku yang takut untuk memulai
pembicaraan dan tampil di depan umum, sekarang mulai sedikit berani dan pede.
Aku belajar banyak, hal yang akan aku dapat jika aku tidak berani memutuskan
untuk maju.
Iya!
Keluar dari zona nyaman. Aku sangat nyaman
berada berjam jam di kamarku tanpa melakukan apapun. Aku juga sangat nyaman
dengan impian yang aku buat. Hingga aku lupa ada Allah yang mengatur kehidupan
ku. Sampai akhirnya, ketika mimpi ku hancur aku sangat kecewa. Benar benar
kecewa, ini salah satu faktor aku tidak keluar rumah selama 3 bulan lebih. Aku
malu ketika ditanya kuliah dimana, tapi pada kenyataanya aku belum dapat
universitas. Pada saat itu aku lupa untuk bangkit. Kegelapan menyelimuti diriku
secara perlahan, hingga aku lupa siapa diriku sebenarnya.
S1
ilmu kesehatan masyarakat, bukan jurusan yang Aku ingin. Bahkan kampus ku yang
sekarang juga bukan kampus impianku. Semuanya jauh dari ekspektasi ku ketika
aku masih SMK. Aku juga tidak tahu dengan persis apa itu IKM, bagaimana prospek
kerjanya, bagaimana ketika aku lulus nanti, bagaimana keadaan ketika aku kuliah
nanti, Apa yang harus aku pelajari, bagaimana
jika aku tidak punya teman?Dan masih banyak kata 'bagaimana' yang keluar
dari pikiran ku.
Sekali
lagi sisi lainku berusaha meyakinkan aku bahwa semua nya akan baik baik saja.
Bahwa apa yang dipikirkan tidak akan terjadi. Akhirnya aku dengan berani bilang
ke keluarga bahwa aku masih ingin kuliah, dan mereka menyambut itu. Aku berkata
tanpa ada arah. Apa yang terlintas di pikiran ku itu yang ku keluarkan. Intinya
tanpa persiapan. My family agree it!
Proses
mendaftar, tes dan pengumuman ku lalui. Tapi tidak ada fell yang kurasakan. Yang
ku pikirkan adalah how i can out from house and move from comfort zone. Just that!
Setelah
proses yang ku lewati di sini, aku dengan perlahan menerima kenyataan bahwa apa
yang kupilih dan ku ambil saat ini adalah yang terbaik untukku. Aku dengan perlahan
belajar kegagalan bukan hal yang memalukan. Mungkin aku masih bisa meraih cita
cita ku. Aku tidak mengubur cita cita ku, aku hanya menaruh nya sebentar dan
ketika waktunya tiba aku akan berusaha mengggapinya kembali. Ini hanya soal
waktu dan sabar menunggu.
Untuk
kalian yang memang sekarang sedang tidak percaya diri atas Apa yang kalian pilih,
percayalah ini hal baik. Allah sedang menunjukkan jalan lain untuk kita menggapai
mimpi yang kita ingin. Percayalah ada hikmah dan pembelajaran yang bisa kita ambil.
Percayalah.
Setiap
orang memiliki cerita gagalnya sendiri, setiap orang juga memiliki cara untuk
dapat bangkit dari kegagalan itu. Ingat, sedih itu boleh, yang harus itu
bangkitnya. Jangan lupa bangkit dan terus semangat menjalani hidup ❤❤
Bersambung...


Komentar
Posting Komentar